GIF image
Search

Ini Dia Perbedaan TOEFL, IELTS, dan TOEIC

Sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti tes bahasa Inggris? Good job, karena mengikuti tes adalah salah satu cara menguji sejauh mana kamu belajar bahasa Inggris.

Akan tetapi, apakah kamu sudah tahu tes apa yang akan kamu ambil? TOEFL, IELTS, atau TOEIC, nih? Belum tahu perbedaan ketiganya? Oke, kali ini Kampung Inggris LC akan memberikan panduan belajar TOEFL, IELTS, dan TOEIC untukmu.

Pengertian Dasar TOEFL, IELTS, dan TOEIC

Di dunia ini, sebenarnya ada cukup banyak jenis tes bahasa Inggris bersertifikat yang diterima secara universal. Akan tetapi ketiga tes ini – TOEFL, IELTS, dan TOEIC – mendominasi popularitas. Hampir semua instansi di luar negeri, mulai dari perusahaan sampai perguruan tinggi, mensyaratkan salah satu dari ketiganya untuk non-native speaker.

Bukan hanya itu, bahkan lembaga-lembaga nasional juga mulai mensyaratkan sertifikat bahasa Inggris bagi para pelamarnya. Jadi bukan hanya yang ingin ke luar negeri saja ya yang butuh sertifikat TOEFL, IELTS, dan TOEIC. Buat kamu yang ingin berkarir atau studi di dalam negeri, kamu juga butuh sertifikat ini.

TOEFL, IELTS, dan TOEIC sebenarnya sama-sama tes bahasa Inggris bersertifikat. Akan tetapi perbedaannya terletak di materi tes, skala penilaian, dan kompetensi yang dituntut. Selengkapnya tentang perbedaan ketiganya akan kita bahas di subbab selanjutnya.

Perbedaan TOEFL, IELTS, dan TOEIC

Di bawah ini, kita akan membahas dengan mendalam perbedaan TOEFL, IELTS, dan TOEIC. Sambil membaca, coba pahami mana tes bahasa Inggris yang paling cocok untukmu. Kita akan membahasnya dari pengertian sampai ke skor penilaiannya ya, jadi stay tuned!

TOEFL (Test Of English as Foreign Language)

Berdasarkan definisinya, TOEFL adalah tes bahasa Inggris terstandarisasi yang digunakan untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris non-native speakers. Bahasa yang digunakan dalam tes TOEFL adalah American English. Sertifikat TOEFL menjadi syarat utama bagi non-native speakers yang ingin kuliah di kampus-kampus berbahasa Inggris.

Meski lebih umum digunakan di dunia akedemik, masih terdapat institusi yang mau menerima sertifikat TOEFL. Terutama institusi-institusi pemerintahan, non-profit, pendidikan, dan yang ada di dalam negeri.

Di antara jenis tes bahasa Inggris lainnya, TOEFL-lah yang usianya paling tua. Sejak pertamakali dikembangkan di tahun 1962, TOEFL yang tadinya cuma satu macam saja, kini berkembang jadi 4 macam. Mereka  adalah TOEFL iBT, CBT, PBT, dan ITP, ini penjelasan lebih lengkapnya.

TOEFL iBT

TOEFL iBT adalah tes TOEFL yang secara spesifik menguji kemampuanmu dalam bahasa Inggris akademik. Jadi tes satu ini cocok untuk kamu yang ingin mengambil kuliah di luar negeri.

Sama seperti tes-tes lainnya, saat mengambil TOEFL iBT kamu akan diuji kemampuan Reading, Listening, Speaking, dan Writing secara menyeluruh. Akan tetapi vocabulary yang digunakan akan sangat berkaitan dengan dunia akademik.

TOEFL CBT

TOEFL CBT adalah tes TOEFL yang dilakukan dengan sarana komputer yang tempatnya terpusat di suatu tempat tes. Hingga tahun 1998, tes TOEFL CBT masih diterapkan di Indonesia, akan tetapi saat ini metodenya diganti dengan iBT.

Jika kamu masih menemukan lembaga-lembaga yang menawarkan TOEFL CBT, sebaiknya kamu hati-hati. Sebab saat ini sertifikat TOEFL CBT sudah tidak berlaku untuk ke luar negeri.

TOEFL PBT

TOEFL PBT memiliki nasib yang sama dengan TOEFL CBT, yang kini sudah digantikan oleh iBT. Sejak tahun 2004 lalu, Indonesia sudah tidak menyelenggarakan tes TOEFL PBT secara resmi. Oleh karena itu, sama seperti peringatan sebelumnya, jangan percaya jika ada buku-buku yang menawarkan panduan tes TOEFL PBT dan CBT. Sebaiknya kamu langsung mengambil panduan belajar tes TOEFL iBT saja.

TOEFL ITP

TOEFL ITP adalah salah satu jenis tes TOEFL yang diselenggarakan oleh institusi perguruan tinggi yang ada di sebuah negara. Biasanya, sertifikat TOEFL ITP hanya berlaku digunakan di institusi penyelenggara atau negara tempat menyelenggarakannya saja.

Buat kamu yang ingin mengikuti tes CPNS atau bekerja di dalam negeri saja, tidak masalah mengambil tes TOEFL ITP saja. Akan tetapi jika kamu ingin ke luar negeri, sebaiknya langsung mengambil tes TOEFL iBT saja.

IELTS (International English Language Testing System)

IELTS memiliki kedudukan yang sama seperti TOEFL, yakni sebagai tes bahasa Inggris diterima di sebagian besar negara di dunia. Akan tetapi bedanya, tes ini menggunakan British English dalam semua materi tesnya.

Selain itu, IELTS juga menyediakan dua opsi yang paling cocok diambil oleh peserta tes. Jika peserta tes bertujuan menggunakan sertifikat IELTS untuk melanjutkan studi, maka peserta bisa mengambil “IELTS Academic”. Sedangkan buat peserta yang ingin menggunakan sertifikat IELTS untuk keperluan umum, sebaiknya mengambil “IELTS General Training”.

Menurut sebagian besar orang, tes IELTS lebih sulit dibandingkan dengan TOEFL, terutama dari segi speakingnya. Di tes speaking TOEFL, kamu akan diminta menceritakan dirimu sendiri, atau dimintai pendapat atas sesuatu. Akan tetapi saat kamu tes speaking IELTS, kamu diminta membangun percakapan langsung dengan pembimbing tesmu.

TOEIC (Test of English International Communication)

Nah, soal tes bahasa Inggris satu ini, banyak yang salah paham menganggap TOEIC sebagai tes yang menggunakan Australian English. Padahal sebenarnya tidak begitu lho, LCers! TOEIC tidak spesifik ke satu aksen bahasa saja, tapi lima aksen sekaligus!

TOEIC adalah tes bahasa Inggris terstandarisasi untuk non-native speakers yang ingin berkecimpung di dunia bisnis luar negeri. Dikarenakan fokusnya yang cenderung ke penggunaan di dunia kerja, TOEIC menggunakan beberapa aksen sekaligus. Aksen-aksen tersebut adalah aksen British, American, Australian, dan North American.

Buat kamu yang ingin berkarir di luar negeri, mengambil tes TOEIC sebelum bekerja sangatlah direkomendasikan.

Apa Saja Materi Yang Diujikan Dalam TOEFL, IELTS, dan TOEIC?

Di bagian sebelumnya, kita telah membahas pengertian dari TOEFL, IELTS, dan TOEIC. Nah, di bagian ini, kita akan membahas dengan detail mengenai materi yang diujikan dalam ketiga tes tersebut. Jadi kamu bisa lebih fokus lagi belajar bahasa Inggrisnya setelah tahu materi-materi berikut.

TOEFL

Di dalam TOEFL, ada empat tes utama, yaitu Reading, Listening, Speaking, dan Writing. Pada Reading section, akan ada 3 sampai 5 bacaan panjang, dengan 12 sampai 14 pertanyaan per bacaan. Sesi ini memiliki durasi 60 sampai 100 menit lamanya.

Sementara itu, sesi Listening akan berjalan selama 60 sampai 90 menit, dengan 6 sampai 10 rekaman dan 6 pertanyaan per rekaman. Di sesi Speaking, akan ada dua tugas individu (meliputi Reading juga) dan empat tugas speaking bersama instruktur tes. Tes Speaking ini akan berjalan kurang lebih 20 menit.

Terakhir di sesi Writing, peserta akan melewatkan waktu setidaknya 50 menit untuk membuat tulisan sendiri.

IELTS

Di dalam tes IELTS, ada empat pula tes utama, yaitu Reading, Listening, Speaking, dan Writing. Akan tetapi durasi tes IELTS lebih pendek, dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Secara keseluruhan, tes IELTS hanya berlangsung selama 2,5 jam (berbeda jauh dengan TOEFL yang mencapai 4 jam).

Saat tes Reading IELTS, peserta akan diminta mengerjakan 40 soal dengan kepanjangan soal dan variasi yang berbeda-beda. Jadi wajar jika kamu menemukan soal-soal pendek di materi tes Reading IELTS.

Terkait dengan Speaking, di IELTS kamu akan diminta membangun percakapan dengan instruktur tes selama kurang lebih 15 menit. Seluruh percakapan kalian akan direkam dan kemudian dinilai ulang di belakang untuk dijadikan pertimbangan skor.

Sementara itu untuk tes Listening, kamu akan diberi 10 soal dengan topik dan aksen bervariasi, tidak hanya British saja. Sedangkan untuk Writingnya, kamu akan diminta menulis dua tulisan dengan pembahasan yang berbeda.

TOEIC

Sedikit berbeda dengan TOEFL dan IELTS, TOEIC memiliki lima jenis tes yang berbeda. Selain tes Reading, Writing, Listening, dan Speaking, dalam TOEIC ada yang dinamakan Bridge Test.

Bridge Test adalah tes yang mengombinasikan banyak segi dari tes, misalnya Reading dikombinasikan dengan Speaking, Writing dikombinasikan dengan Listening, dan semacamnya. Tes semacam ini sangat cocok buat kamu yang ingin menggunakan bahasa Inggris dengan lebih terintegrasi.

Selain itu, tes TOEIC juga cocok untuk kamu yang tidak membutuhkan kemampuan bahasa Inggris yang terlalu dalam. Sebab tes ini hanya menggunakan vocabulary-vocabulary yang umum untuk berkomunikasi saja.

Perbandingan Skor TOEFL, IELTS, dan TOEIC

Karena sistemnya berbeda-beda, maka sistem scoring tiap tes bahasa Inggris bersertifikat juga berbeda-beda. Sebelum kamu mengambil salah satu dari tiga tes bahasa Inggris mayor yang dibahas di sini, yuk pahami perbandingan skor TOEFL, IELTS, dan TOEIC.

TOEFL

Range score untuk TOEFL iBT adalah dari 0 sampai 120, dengan deskripsi weak, limited, fair, dan good. Tapi deskripsi paling umum yang digunakan untuk skor TOEFL iBT adalah basic, lower intermediate, upper intermediate, advanced, dan special advanced.

Akan tetapi pengukuran TOEFL iBT dilakukan per session tes. Misalnya saat kamu mendapat skor fair untuk Reading, Listening, dan Writing. Akan tetapi skor Speaking-mu weak, maka kamu akan dipertimbangkan lagi kelulusannya. Jadi kamu harus meratakan kemampuanmu saat belajar TOEFL nanti.

IELTS

Rentang skor untuk IELTS lebih sederhana daripada TOEFL, yaitu dari 1 sampai 9, dengan urutan non-user sampai expert user. Selain itu, ada juga deskripsi lain yaitu deskripsi dari CEFR, yang meliputi B1 (skor 4.0 – 5.0), B2 (5.5 – 6.5), C1 (7.0 – 8.0), dan C2 (8.5 – 9.0).

Meski rentangnya sampai 9, di seluruh dunia jarang sekali menemukan orang yang berhasil mencapai skor C2. Bahkan Amerika Serikat, pengguna termasif bahasa Inggris, rata-rata penduduknya hanya bisa mencapai skor 8 dalam tes TOEFL.

TOEIC

TOEIC memiliki sistem pengukuran yang sedikit mirip dengan TOEFL, akan tetapi lebih mudah dimengerti. Hal tersebut disebabkan penyelenggara juga menggunakan skala warna untuk menentukan skor TOEIC seseorang. Warna yang digunakan adalah oranye (10 – 219), cokelat (220 – 469), hijau (570 – 729), biru (730 – 859), dan emas (860 – 990).

Supaya lebih mudah memahaminya, kamu bisa melihat ilustrasi perbandingan skor antara TOEFL, IELTS, dan TOEIC melalui bagan di bawah ini.

TOEFL iBT IELTS TOEIC DEFINITION
0 – 18 1.0 – 1.5 120 – 170 Non – user
19 – 29 2.0 – 2.5 171 – 220 Intermittent user
30 – 34 3.0 225 – 545 Extremely limited user
35 – 40 3.5 550 – 665
41 – 52 4.0 670 – 780 Limited user
53 – 64 4.5 – 5.0 785 – 795 Modest user
65 – 78 5.5 – 6.0 800 – 900 Competent user
79 – 93 6.5 900 – 940
94 – 101 7.0 945 – 965 Good user
102 – 109 7.5 966 – 974
110 – 114 8.0 975 – 990 Very good user
115 – 117 8.5 (undefined)
118 – 120 9 (undefined) Expert user

(NB: Di dalam TOEIC tidak ada yang namanya skor advanced, karena TOEIC hanya mengukur skill basic sampai intermediate saja)

 

Demikianlah pembahasan lengkap tentang perbedaan TOEFL, IELTS, dan TOEIC yang perlu kamu ketahui. Jadi sekarang sudah nggak bingung kan menentukan pilihanmu? Kalau sudah menentukan pilihan, segera belajar bahasa Inggris lebih rajin untuk mempersiapkan diri. Dan raih impian yang selama ini sudah kamu damba-dambakan ya, LCers!

Kalau kamu ingin belajar TOEFL dan IELTS ditemani tutor, datang saja langsung ke Kampung Inggris Pare! Di sini, kamu bisa belajar langsung ke para tutor yang sudah paham TOEFL dan  IELTS di luar kepala! Jadi sebelum terlambat, segera datang ke Kampung Inggris LC dan belajar TOEFL/IELTS/TOEIC di sini ya!

Kalau kamu ingin mempelajari lebih banyak materi lagi, kamu bisa klik langsung ke materi menarik berikut ini: Apa Itu Academic Writing?

Bagikan Ke Semua Orang Untuk belajar bersama

2 komentar untuk “Ini Dia Perbedaan TOEFL, IELTS, dan TOEIC”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga lainya

Rasakan atmosfer belajar bahasa Inggris yang berbeda bareng ratusan siswa dari berbagai kota lainnya.

Ikuti Kami

Scroll to Top