Datang Ke LC Untuk Mengalahkan Musuh Terbesar Saya Yaitu Bahasa Inggris – (Agus Haerani – Banten)

Kampung Inggris Pare menjadi masyur namanya karena telah terbukti mencetak ribuan orang dalam menguasai keterampilan bahasa Inggris yang baik. Suasana yang kondusif serta budaya yang unik di Pare membuat proses belajar bahasa Inggris menjadi semakin menyenangkan dan optimal.

Bagikan

Daftar isi

“We are not Friend but Family”, kalimat pertama yang saya temui saat mencari informasi tentang Kampung Inggris.

Language Center (LC) menjadi satu dari ratusan lembaga kursus Bahasa Inggris di Pare yang membuat saya tertarik untuk mendatangi kampung ini. Bukan sebagai tempat pelarian, tapi saya datang untuk mengalahkan musuh saya. Bahasa Inggris adalah musuh saya. Padahal saya sadar Bahasa Inggris sangat penting di era globalisasi.

Saya menyesal karena tidak pernah serius saat belajar Bahasa Inggris di sekolah. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk mengulang kembali pelajaran-pelajaran Bahasa Inggris melalui program English Master yang ada di @kampunginggrislc dengan harapan saya mampu menguasai Bahasa Inggris untuk mencapai tujuan hidup saya.

English Master (EM) salah satu program unggulan yang dimiliki LC untuk orang-orang yang ingin menguasai Bahasa Inggris mulai dari nol hingga menjadi Master of English dalam waktu singkat.

Sebanyak 15.000 orang lebih telah merasakan manfaat dari program-program di LC, di antaranya adalah members program EM yang sudah berjalan 22 periode selama 3 tahun LC berdiri.

Di luar dugaan saya terdaftar sebagai satu dari 150 orang yang mengikuti program EM periode ke-23, betapa lambannya saya sadar untuk menjadi Master of English seperti orang-orang di periode sebelumnya. Tapi tidak ada kata terlambat bagi seorang pembelajar.

Akhirnya, saya pun tergabung dalam keluarga besar Language Center, program English Master (4 bulan). Bidan Camp menjadi tempat singgah saya selama empat bulan menuntut ilmu berbahasa Inggris.

Kesan pertama saya mendengar tempat ini adalah penasaran, bagaimana situasi dan kondisi asrama, dan siapa orang-orang yang akan menjadi teman-teman hidup saya selama empat bulan belajar di Kampung Inggris. Rasa penasaran saya terjawab saat menginjakkan kaki di Bidan Camp, tempat yang cukup kondusif untuk belajar. Saya tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan lingkungan asrama. 22 member lengkap dengan 1 tutor berkumpul menjadi keluarga baru di Bidan Camp.

Hari pertama di camp kami lalui dengan keakraban dan berusaha saling mengenal satu sama lain tanpa ada yang jaim. Senda gurau selalu mewarnai aktifitas kami agar susana semakin hidup. Perbedaan latar belakang bukan jadi masalah. Aktifitas harian masih terasa santai dimanfaatkan untuk eksplorasi wilayah Kampung Inggris bersama. Mencari rental sepeda, makan pagi-malam, hang around selalu bersama satu camp. Kekeluargaan semakin terasa saat salah satu sepeda dari kami mengalami trouble, kami semua pergi mengantar menuju tempat servis. Menunjukkan rasa empati sebagai keluarga baru selama empat bulan.

Atmosfer english area di camp mulai terasa saat Vocabularies Daily dimulai. Saling support antar member untuk memudahkan hafalan vocab dan expression diselingi gurauan hingga larut malam.

Esok harinya aktifitas dimulai dengan morning class pukul 05.00 pagi, setiap member menyetorkan hafalan vocab kepada tutor camp, vocab day 1 is done. Member yang selesai setoran melakukan clean up area camp dan ruang kamar yang menjadi tanggung jawab bersama, dilanjutkan bersiap mengikuti placement test.

Masalah pertama dialami ketika terlambat datang ke lokasi placement test, member Bidan Camp terlambat datang 2 menit dengan alasan solidaritas. Setelah menerima punishment kami akhirnya diijinkan mengikuti test. Placement test is done, istirahat sejenak dan bersiap mengikuti welcoming party.

Masalah kedua kami alami kembali saat kompetisi koreografi jingle LC antar camp, Bidan Camp tanpa persiapan maju ke atas panggung, tidak butuh waktu lama kami turun kembali tanpa mempertunjukkan apapun. Sampai malam harinya, pengalaman hari pertama menjadi cerita seru yang menemani kebersamaan member Bidan Camp, dengan harapan tidak ada masalah baru yang akan dialami.

Tapi, apa pun masalah yang akan dihadapi, solidaritas is number one. Kami akan siap hadapi bersama. Karena kami bukan teman, tapi kami adalah keluarga.

Agus Haerani – English Master 23 Kampung Inggris LC

juara 3 writing competition kampung inggris lc
——————————————————– @ags.h ——————————————

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel yang relevan

Dengarkan pengalaman LC-ers yang telah berhasil meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka!

contoh congratulation card dalam bahasa Inggris

Contoh Congratulation Card dan Artinya Beserta Cara Membuatnya

  Congratulation card, seperti apa harus menulisnya? Congratulation card atau kartu untuk mengucapkan selamat atas hal baik yang terjadi pada

Apa itu Elliptical Sentence? Berikut Penjelasannya!

Elliptical sentence merupakan salah satu jenis grammar yang sering digunakan dalam Bahasa Inggris. Materi ini sering dikenal dengan istilah kalimat

35 Contoh Expression of Agreement, Selain ” I Agree”

Mengungkapkan sebuah argumen merupakan salah satu hal yang seringkali banyak orang lakukan saat sedang berada dalam sebuah percakapan. Materi kali

Daftar isi

Scroll to Top