Could, Should, Would – Perbendaharaan kata dalam bahasa inggris memang menarik untuk dibahas. Termasuk yang tiga modal yang berbunyi hampir sama, yaitu should, could, dan would. Ketiganya merupakan kata kerja bantu (auxiliary verbs), yang berarti mereka berfungsi untuk mendampingi kata kerja utama. Misalnya: “He would like to meet grandmom” ‘like’ merupakan kata kerja utama yang disempurnakan oleh ‘would’ dengan arti ‘ingin (melakukan sesuatu). Biasanya, kita juga menyebutnya dengan Modals. Ketiga modal ini, would, should juga could kadang bisa berarti bentuk lampau dari will, shall, dan can. Masing-masing dari modal tersebut memiliki arti dan fungsi yang berbeda-beda. Apa saja perbedaan dari ketiganya? Yuk cekidot.
1. SHOULD
Ada beberapa penggunaan should, yaitu:
1. Untuk menanyakan sesuatu – contohnya: “Should I buy another meal for tonight dinner?” sama artinya dengan “Am I supposed to buy another meal for tonight dinner?” “apakah saya harus membeli makanan lain untuk makan malam ini?
2. Untuk menunjukkan sebuah keharusan atau tugas – Contoh: “You should make your bed by yourself” “kamu harus merapihkan tempat tidur sendiri” menunjukkan bahwa sebaiknya, kamu merapikan tempat tidur sendiri.
3. Digunakan sebagai conditional/if clause – Misalnya, pada kalimat “Should you go now, you may be on time” sama artinya dengan “If you go now, you may be on time” “Kalau kamu berangkat sekarang, kamu akan tepat waktu”
4. Digunakan untuk menerangkan kemungkinan – Contoh: “If you get in through the back door, you should see Mr. James there” dalam kalimat ini, should berarti probably atau mungkin saja “Kalau kamu masuk lewat pintu belakang, kamu mungkin akan ketemu Mr. James”
2. WOULD
Beberapa penggunaan would yaitu:
1. Untuk pertanyaan – Contoh “Would you help me to clean these all up?” Sama artinya dengan “Do you want to help me to clean these all up?” “Apakah kamu mau bantu saya membersihkan semua ini?
2. Sebagai modal untuk WH Questions – Yaitu untuk kata tanya Who, When, Where, Why, dan How. Misalnya: “How would james come here? / Bagaimana james akan datang ke sini?” “Where would you meet him? / Dimana kamu akan bertemu dengan dia?” pada contoh ini, modal would bisa diganti juga dengan will.
3. Digunakan untuk ekspresi permintaan secara sopan – Atau kita biasa mengenal: polite request. Contohnya, “I would like more salt on soup, please” sama dgan “I want more more salt on my soup, please / Saya mau tambahan garam untuk sup saya, tolong tambahkan”
4. Digunakan dalam if clause – Misalnya pada kalimat “I would have unlocked the door if I had known that you were there / Saya tidak akan mengunci pintu kalo saya tau kamu ada di dalam sana” dan juga kalimat “If I were an actess, I would buy mercedes benz / Kalau saya seorang artis, saya akan membeli mercedes benz”
5. Untuk menjelaskan kebiasaan di masa lampau – Contoh: “My home would be flooded by water whenever it rained heavily / Rumah saya biasanya akan banjir kapanpun hujan lebat turun”
6. Digunakan sebagai ekspresi pilihan – Contoh “I would rather stay at home than go with those crazy guys / Saya lebih baik berada di rumah saja daripada pergi bersama anak-anak bandel itu” . Would rather than juga bisa diganti dengan prefer to.
7. Untuk menjelaskan tujuan – Contoh: “James said that he would stop smoking / James bilang ia akan berhenti merokok” sama dengan “james said that it was his intention to stop smoking”
3. COULD
Beberapa penggunaan could adalah:
1. Bentuk lampau dari Can – Misalnya, pada kalimat “Formerly, I could stay up till dawn when I was twenty’s / Dulu, saya bisa begadang sampai subuh saat usia saya duapuluh-an”
2. Untuk bertanya – Contoh: “Could I listen that song again? / apakah saya bisa mendengarkan lagu itu lagi?” Sama dengan “Am I allowed to listen that song again?”
3. Untuk menerangkan kemungkinan – Misal: “You could be the first winner on this game / Kamu bisa jadi juara pertama dalam permainan ini” sama juga artinya dengan “You have potential to be the first winner on this game”
4. Untuk menerangkan ketidakpastian – Contohnya, “She could be right / Dia mungkin saja benar” sama dengan “She may be right”
Nah, sahabat kampung inggris, itu dia beberapa perbedaan dan penggunaan antara Could, Should dan Would. Yuk belajar lebih banyak lagi. Semoga bermanfaat ^_^
Baca juga: prefix dan suffix
4 komentar untuk “Penggunaan Could, Should, Would”
Klo ditanya “Could Be?” Dijawab It should bisa ga?
Bisa tapi uncommon ya kak, sebaiknya menggunakan “it could” aja ^_^
Why do we heve to study COULD ?
Hallo kak Maulana, in some terms, could is the politer way to say “can” ^_^