Liburan menjadi hal yang paling dinanti oleh anak sekolah dan mahasiswa. Ketika liburan tiba mereka bebas melakukan aktivitas yang diinginkan, seperti jalan-jalan, bermain games, dan menonton film di rumah. Ada juga yang mengikuti kursus bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare untuk menghabiskan hari-hari liburan mereka.
Ketika kursus bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare, kamu tidak hanya belajar di dalam kelas, melainkan juga di luar kelas seperti siswa Kampung Inggris LC ini. Mereka membuat drama sederhana yang berjudul Malin Kondang sekaligus liburan di pantai. Hasilnya pembelajaran bahasa Inggris jauh lebih menyenangkan.
Yang membuat spesial dari drama ini adalah, para artis yang merupakan asli siswa Kampung Inggris LC yang sedang mengikuti program beasiswa Kampung Inggris, ditambah dengan bahasa Inggris yang digunakan dalam dialog drama tersebut.
Sekilas Cerita tentang Drama Malin Kondang
Ide cerita berasal dari Naily dan Triwida. Dua siswa asal Nganjuk ini mencoba membuat drama parodi dari cerita rakyat Malin Kundang. Bertindak sebagai pemeran utama, Malin alias Rizky (Surabaya) sedang menuntut ilmu kepada gurunya, Heru (Pekalongan).
Namun tiba-tiba, Naily yang juga berperan sebagai peri upil muncul dan memberikan dua permintaan untuk Malin, akhirnya Malin meminta kekayaan kepada sang peri upil. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kondang dikisahkan mengikuti ajang pencarian jodoh Take Me Out, dan mendapatkan seorang istri cantik dan baik hati, yang diperankan oleh Hesty (Kediri).
Pembuatan beberapa scene dalam drama ini berlokasi di Kampung Inggris Pare dan Pantai sanggar, Tulungagung. Mengambil momen akhir pekan sekaligus liburan, akhirnya para siswa memutuskan untuk mengambil adegan di pantai yang terkenal masih asri dan berpasir putih tersebut.
Selain pemandangannya yang sangat indah, backgroundnya juga sangat pas dengan adegan pertemuan Malin dan Peri upil di pantai. Meskipun harus menempuh jarak sekitar tiga jam dari Kediri menuju Tulungagung, ditambah trek off road yang hanya bisa dilalui motor untuk menuju pantai sanggar, tapi para siswa tetap bersemangat. Karena setelah perjalanan yang melelahkan, ada pemandangan dan sejuknya angin pantai yang bisa membayar semuanya.
Niat awal pembuatan drama parodi ini adalah untuk hiburan saat farewell ceremony program beasiswa TOEFL Intensif. Namun dikarenakan para siswa yang berasal dari berbagai daerah di luar Kediri, mereka harus segera kembali ke asalnya sebelum drama ini selesai dibuat.
Paling tidak, ada dua hal yang bisa diambil dalam pembuatan drama Malin Kondang: Pertama, para siswa tampak terlihat kompak dalam persiapan drama ini, termasuk saat berangkat menuju pantai sanggar. Kedua, kekeluargaan dan kebersamaan yang semakin erat, sehingga para siswa yang berada dalam satu kelas selama dua minggu ini sudah seperti satu keluarga.
Demikianlah cerita dibalik drama Malin Kondang dari siswa Kampung Inggris LC, menarik bukan?
Yuk belajar bahasa Inggris di Kampung Inggris LC!