Tepat pada hari minggu, 11 oktober 2015, LC Kampung Inggris kedatangan tamu dari Amerika. Beliau adalah Mrs. Ari Peach beserta puteranya berusia 13 tahun, Ardian Peach. Setelah bertandang di kota mojokerto, ibu dua anak ini langsung meluncur ke Pare untuk mengikuti seluruh kegiatan yang berlangsung di LC. Bu ari, sapaan akrab sahabat LC, mengatakan bahwa kedatangannya ke Pare adalah untuk menjawab rasa penasaran dengan sebutan kampung inggris. Beliau membayangkan bahwa seluruh penduduk di kampung inggris menggunakan bahasa inggris dalam percakapan sehari-hari. Mulai dari pelajar, orang tua, pedagang, dan lainnya. Selain mengikuti kegiatan LC secara langsung beliau juga melakukan interview untuk melengkapi informasi tentang kampung inggris.
“Ternyata kampung inggris tidak seperti yang saya bayangkan” ujarnya saat pertama kali tiba di head office LC Kampung Inggris. Ternyata kampung inggris adalah sebutan untuk sebuah kampung di Pare yang berisi ratusan lembaga kursus bahasa inggris, dan di sini juga ramai dengan ribuan pelajar yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Kehadiran Bu Ari dan Ardian di kampung inggris disambut dengan kegiatan pertama kami, welcoming party. Bertepatan dengan acara penyambutan siswa baru LC periode 10 Oktober, sahabat LC mendapat kesempatan untuk sharing dengan Bu Ari dan puteranya yang berwajah bule ini. Banyak hal yang disampaikan beliau, terutama tentang motivasi dan semangat untuk belajar bahasa inggris. Menurut beliau, bicara bahasa inggris membutuhkan confidence atau kepercayaan diri, sehingga butuh banyak latihan speaking. Dan LC Kampung Inggris adalah tempat yang tepat untuk praktik bicara bahasa inggris.
Bu Ari, ibu dua anak ini tidak menyia-nyiakan waktunya di kampung inggris. Pagi harinya, Bu Ari dan Ardian bersama staff LC mengunjungi makanan khas kampung inggris yaitu ketan susu. Makanan tersebut memang menjadi favorit pelajar di kampung inggris. Harganya yang murah dan rasanya yang enak membuat warung ketan di pare membeludak setiap harinya. Selain ketan susu, menu lain seperti nasi pecel, wedang jahe, bakso, dan nasi padang juga menjadi kunjungan kuliner ibu pecinta lagu jazz ini.
Sebelum pulang dari kampung inggris, Bu Ari mendapat kehormatan untuk bertemu langsung dengan perintis kampung inggris, Muhammad Kalend Osen. Hal ini tentu melengkapi informasi yang dibutuhkan beliau tentang kampung inggris, karena semua cerita dan sejarah langsung bersumber dari orang yang pertama merintis lembaga Basic English Course sebagai cikal bakal terbentuknya kampung inggris seperti sekarang ini. Menurut Bu Ari, banyak hal yang bisa dipelajari dari Pak Kalend, terutama kedisiplinannya dalam mengatur diri sendiri dan lembaganya. Maka wajar, jika pertama kali menginjakkan kaki di Basic English Course di Jln. Anyelir, kesan pertama beliau adalah seperti berada di pondok modern Gontor. Beliau mengaku kagum dengan sistem disiplin yang diterapkan oleh Pak Kalend. Mulai dari pakaian siswa, waktu belajar, hingga sistem pembelajarannya. Bukan hanya tentang kedisplinan, namun juga kerendahan hati dan profesionalitas yang tampak dari pembawaan Pak Kalend membuat Bu Ari nyaman dengan interview yang berlangsung selama lebih dari dua jam itu.
Puas berkeliling, mengambil foto dan interview dengan perintis kampung inggris, Bu ari bersiap kembali melakukan perjalanan menuju kota kelahirannya, Semarang. Sebelum berangkat menuju stasiun kediri, Bu Ari dan Ardian menyempatkan diri untuk mengikuti kelas night discussion bersama siswa putri LC. Tema yang diangkat yaitu Juvenile Denliquency atau kenakalan anak-anak. Tema yang membuat Ardian cukup antusias untuk ikut menyampaikan pendapatnya dalam bahasa inggris yang kental dengan aksen Amerika. Beberapa siswa menjadi semakin tertantang dengan kehadiran Ardian di tengah forum, sedangkan yang lain masih merasa ragu untuk mengungkapkan pendapatnya. Padahal menurut Bu Ari, tidak masalah jika pada permulaan kita melakukan kesalahan dalam bicara bahasa inggris, karena yang terpenting adalah terus mencoba. Beliau melanjutkan, bahwa belajar bahasa inggris membutuhkan passion, sehingga belajar menjadi menyenangkan. Oleh karena itu, ada baiknya belajar bahasa inggris berasal dari keinginan sendiri, karena itu artinya kita sudah punya tujuan dan keinginan yang kuat untuk bisa berbahasa inggris.
Kenapa harus belajar bahasa inggris? Baca lengkap alasannya di: 10 Alasan Pentingnya Belajar Bahasa Inggris.
Dua hari bersama tamu dari Amerika ini menjadi momen yang sangat berharga. Banyak pesan dan motivasi yang beliau berikan pada siswa di LC, khususnya dalam proses belajar bahasa inggris. Semoga kehadiran beliau menambah inspirasi kita untuk terus semangat berbahasa inggris. Fighting!