Pengalaman Belajar di Kampung Inggris – Nama saya Rita Barus, saya berasal dari Kota Medan, tetapi tinggal di Kota Surabaya, disini saya memutuskan ingin belajar lebih dalam mengenai bahasa inggris, karena menyadari tahun 2016 nanti akan ada pasar bebas atau disebut MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Jadi saya memutuskan dengan sepupu saya belajar di kampung inggris. Di kampung Inggris, konon katanya memiliki lebih dari 100 tempat kursus, nah diantara tempat kursus itu saya memilih lembaga kursus bernama LC (Language Center) tepat tanggal 25 Oktober saya datang bersama sepupu saya kemudian saya berkenalan dengan teman-teman baru saya.
Disini saya memiliki teman-teman dari berbagai kota. Di LC Kampung Inggris, saya mengambil paket selama 1 bulan, nah di hari pertama kami masuk program pukul 05.30. bersama miss Refa, setiap pagi saya dan teman-teman sarapan vocab. Tutor saya yang bernama Refa ini sangat asik belajarnya, dimana kami belajar tidak terlalu tegang, selalu tersenyum, gahol orangnya, sedikit kece juga selalu dan selalu periang. Kalau pas lesson Miss Refa pokoknya cepet nyerap ke otak. Big thanks for Miss refa 🙂
Problemnya cuma di camp aja, kamarnya terlalu sempit untuk ukuran 5 orang. Nah disitu saya kurang nyaman, dan memutuskan pindah dan mencari kost di Jalan Veteran. Lumayan lah dan terjangkau buat les ke kusuma bagus dan cari makan ke brawijaya. Karena Brawijaya banyak tempat tongkrongan yang murah. Di kampung inggris transportasi sangat minim, tidak ada taxi, dan angkutan. Kemana-mana harus pakai sepeda. Jadi kalau mau kemana-mana mikir seribu kali karena mengingat kemampuan gowes sepeda sangat terbatas. Hahaha….
Tutor Terfavorit
Nah kalau cerita tutor, di Language Center yang di kelas A tutor yang masuk ada Sir Fadly, Miss Naily, Sir Isnan, dan Sir fery. Sekilas mengenai tutor, tutor favorit saya Sir Fadly, karena saya mudah mengerti ketika Sir Fadli menjelaskan. Mungkin karena lessonnya berlangsung waktu pagi dan bisa dicerna.
Untuk lesson speaking, Miss Naily, saya kurang suka cara pengajarannya. Kenapa? Nah disini miss naily kesannya memaksa, menyuruh, dan kurang asik. Miss Naily itu terkadang menyuruh mengerjakan sesuatu, setiap masuk tidak pernah selesai menjelaskan, kesannya seperti dosen menyuruh mahasiswanya, dan mencari tau sendiri. Nah kita kan disini belajar intensive, jadi ya harus dijelaskan secara rinci dan mengerti, gitu loh miss. Kita kan belum mengerti eh tiba-tiba udah disuruh buat speech, pidato, drama, presentasi. Belum selesai tugas yang pertama, tugas kedua udah dikasih. Maaf miss ^_^
Kalau Sir Isnan, asik ngajarnya jelas sejelas jelasnya, suka senyum, kece dan keren (hehehe) I like it, terus kalau sir fery, tutor ini metode pengajarannya cukup aneh, iya aneh asik itu itu aja yang diajarkan selama dua minggu. Secara kita kan butuh cepat belajar speaking. Tapi asik deh kalau sir ini ngajar. Setiap penghujung pelajaran diberi motivasi sama sir ini.
Kabar Bahagia
Ini pengalaman yang seru, tapi di pertengahan bulan tiba-tiba saya mendapat panggilan kedua dari perusahaan ternama, jadi saya meninggalkan LC sementara waktu selama seminggu. Setelah itu saya balik ke kampung inggris untuk packing pakaian karena saya diterima di perusahaan itu. Hari kamis ini akan balik ke Surabaya dan tidak bisa mengikuti ujian akhir, karena senin saya akan mengikuti training di Kalimantan.
Terimakasih buat kebersamaan LC…
Pengalaman Belajar di Kampung Inggris alumni lainnya, baca selengkapnya di: Cerita Alumni Natalia
—————–
Rita Barus from Medan
Instagram: tata_Barus
——————