Mengisi waktu libur weekend dengan jalan-jalan ke Simpang Lima Gumul, Why not? Hal inilah yang dilakukan oleh puluhan siswa LC Kampung Inggris. Dengan kendaraan angkutan umum atau elf yang sudah dicarter, mereka mengunjungi ikon Kabupaten Kediri ini pada hari sabtu 17 Oktober 2015. Para siswa memilih waktu malam hari karena cuaca tidak panas sehingga mereka bisa leluasa menikmati keindahan monumen khas kediri ini. Tidak ketinggalan tutor LC yang setia menjadi tour guide hari itu, Miss Yuni dan Mr. Arif. Selama lebih dari tiga jam, semua siswa dan tutor LC merasa puas berjalan-jalan di sekitar monumen ala Arc de triomphe Paris.
“Just spent our satnite at Simpang Lima Gumul Kediri. it mostly looks like we were in Paris” tulis akun instagram LC (@kampunginggrislc). Secara bentuk fisik, memang betul SLG ini sangat mirip dengan monumen Arc de Triomphe karya Napoleon Bonaparte di Paris, Prancis. Inilah yang menjadi magnet turis lokal di daerah jawa Timur. Setiap mereka ingin pergi ke SLG, banyak yang bilang “yuk, kita ke paris”. Berbeda dengan Arc de Triomphe yang merupakan bangunan bersejarah masyarakat Paris, SLG dibangun sebagai monumen yang mempertemukan lima wilayah yaitu Gampengrejo, Pagu, Pesantren, Plosoklaten, Pare, dan Kota Kediri. Selain itu, SLG saat ini menjadi pusat bisnis Kabupaten Kediri karena banyak sekali wisatawan yang mengunjungi SLG, meski hanya untuk mengambil foto.
Seperti yang dilakukan oleh para siswa LC, setibanya di SLG mereka segera mengeluarkan smartphone, tongsis, dan kamera digital untuk mengabadikan monumen bereliefkan sejarah, kebudayaan, dan kesenian Kediri ini. Malam hari, SLG memang tampak lebih indah dan romantis. Maka wajar saja jika mulai 18.30 SLG akan makin ramai pengunjung. tepat di bawah monumen SLG, kita memang hanya bisa menikmati angin yang sangat sejuk sambil berfoto ria. Kalau kamu beruntung, kamu bisa melihat berbagai komunitas di Kediri menunjukkan aksi mereka di tengah pengunjung SLG. Sambil menikmati semua keindahan SLG, para siswa LC juga sempat memainkan gitar dan bernyanyi di rerumputan sekitar monumen. “Momen yang pasti sulit dilupakan” ungkap Yuni selaku tutor camp LC.
Selepas berdendang di bawah monumen, para siswa LC menuju pusat jajanan Kediri yang terletak tidak jauh dari monumen SLG. Food court yang mulai ramai sejak pukul 15.00 ini menyediakan aneka ragam makanan khas Kediri. Mulai dari pentol hingga sate bekicot semua ada di sini. Dari sekian banyak menu khas yang disediakan puluhan ppedagang di tempat ini, para siswa LC memilih menu gurame sebagai sajian makan malam. Selain menikmati kuliner, tiap malam minggu dan hari besar nasional selalu ada pertunjukkan kesenian khas Kediri melalui layar tancep yang dimulai sekitar pukul 18.30. Kamu bisa menikmati berbagai kesenian seperti jaranan, sindenan, wayang, dan sebagainya.
Dengan adanya weekend vacation ini diharapkan dapat memperkuat kekeluargaan di antara siswa LC. Bukan hanya mendapat ilmu bahasa inggris, tapi banyak pengalaman dan pelajaran yang bisa diambil melalui ngobrol dan diskusi dengan teman-teman baru dari berbagai daerah di Indonesia. Keluarga baru, teman baru, adalah sesuatu yang tidak mudah didapatkan. Oleh karena itu, travelling semacam ini dapat menjadi sarana agar kita bisa saling mengenal.
Isi liburanmu dengan jalan-jalan ke kampung inggris Pare, baca selengkapnya di: Liburan Asik di Kampung Inggris Pare
Demikian laporan perjalanan seru siswa LC Kampung inggris ke Simpang Lima Gumul Kediri. Liat kan, betapa Serunya Malam Mingguan di ‘Kota Paris’, kalau kamu bisa gabung bersama kami, kenapa nggak? Sampai jumpa di Kediri ^_^